Peringati May Day, Bupati : Semua Harus Berserikat, Tidak Ada Lagi Union Busting

Teluk Kuantan - Peringatan Hari Buruh Sedunia dilakukan secara berbeda di kabupaten Kuantan Singingi. Gabungan Serikat Buruh dari berbagai organisasi bersama pemerintah daerah melakukan dialog dalam acara audiensi yang dilaksanakan di Taman Jalur Teluk Kuantan pada Rabu (1/4).
Ketua penyelenggara acara, Jhon Hendri membacakan aspirasi kaum buruh yang berisikan 4 (empat) tuntutan. Pertama, Adanya peraturan daerah tentang tarif bongkar muat. Kedua, memfasilitasi pelatihan di bidang hukum bagi para pekerja dalam menghadapi tantangan hubungan industrial. Ketiga, bersama-bersama mendata perusahaan yang belum memiliki serikat pekerja dan yang melakukan union busting. Keempat, memasukkan peringatan Hari Buruh sebagai agenda resmi daerah.

Jhon Hendri yang merupakan Presiden Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) cabang Kuansing menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah daerah dan forkopimda yang memfasilitasi acara dialog dengan kaum buruh.

"Kuansing negeri beradat, kami kelompok Buruh Kuansing mencoba memperingati hari Buruh dengan mengedepankan musyawarah dengan Pemda, Kepolisian dan Pengusaha. Kami ingin bersama-sama membangun negeri ini agar lebih baik. Kami menerima laporan dari rekan pekerja bahwa beberapa perusahaan dan pabrik tidak mengizinkan pekerjanya untuk hadir pada peringatan hari Buruh ini," ucap Jhon Hendri
Sementara itu Bupati Kuansing, Dr. H. Suhardiman Amby, Ak., M.M menyampaikan ucapan terima kasih kepada kelompok buruh di Kuansing yang menggelar acara hari Buruh dengan cara berbeda. Tidak harus dengan demontrasi , tetapi ada cara lain yang mengedepankan dialog.
"Soal Union Busting, kami minta dinas ketenagakerjaan untuk melakukan pemeriksaan kepada perusahaan-perusahan yang ada di Kuansing. Saya minta tahun depan semua pekerja bisa hadir dalam peringatan Hari Buruh. Jangan ada lagi pemaksaan bagi pekerja untuk bekerja pada Hari Buruh," tegas Bupati