Anggota Dewan Fraksi Golkar Asbun, Sebut Tenaga Honor Dipolitisir, Begonya Keterlaluan

Anggota Dewan Fraksi Golkar Asbun, Sebut Tenaga Honor Dipolitisir, Begonya Keterlaluan
Sumber Foto Google

Teluk Kuantan - Hendri Yupet, Anggota DPRD Kuansing, dari fraksi Golkar, barang kali tidak mengerti atau mungkin statemen yang dilontarkannya bukan buah pemikiran sendiri karena dinilai asbun dan begonya keterlaluan, terkait di rumahkannya tenaga honor Pemkab Kuansing.

Bahkan sampai menyeret persoalan ini di politisir untuk kepentingan Pilkada. Namun, dirinya tidak menguasai data, justru data itu ada di lembaganya sendiri, mengenai masa kerja tenaga honor yang ia sebut ada unsur politik. Ibarat menepuk air di dulang terpercik muka sendiri.

Namun, karena tidak menguasai data dirinya dengan lugunya mempertontonkan kebodohannya, bahwa untuk tenaga honor atau PTT ini gajinya dianggarkan untuk satu tahun anggaran.

Padahal, dalam surat keputusan itu jelas jelas berbunyi bahwa, masa kerja Pegawai Tidak Tetap (PTT) berakhir setelah menyelesaikan seluruh tugasnya pada tanggal 31 Agustus 2024.

Akan tetapi demi menggiring masalah ini ke ranah politik untuk kepentingan kelompoknya, yang menjadi kandidat di Pilkada serentak, Hendri Yupet, menggiring dengan opini, justru malah memperlihatkan bohongnya.

Karena apa yang disampaikannya terbantah dengan surat keputusan yang ada di lembaganya sendiri. Namun, karena ambisi nafsu kekuasaan kelompoknya tidak melihat kebenaran yang ada di pelupuk mata.

Seolah olah dalam statemen tersebut, dirinya seakan berpihak pada nasib tenaga honorer untuk menarik simpati, dengan maksud supaya tenaga honor marah kepada Bupati, namun pola main murahan Hendri Yupet, dan kelompoknya terbaca karena kebohongan sendiri.

Pola main politik kelompok ini sedari dulu, selalu membodohi masyarakat asalkan tujuan tercapai. Namun, mereka tak pernah menyadari apa yang mereka lakukan tidak pernah bertahan lama hingga memakan kelompok mereka sendiri.

Bahkan dalam pemberitaan yang dimuat di media online cermin satu.com sangat lucu dan menggelikan statemennya dalam kalimat kutipan menyentil Bupati, kentara bahasa karangan dan bukan pernyataan langsung dari Hendri Yupet.

 

Seperti bahasa kutipan di bawah :

"Ya. Jangan gitulah Pak Bupati. Kasihan honorer menjadi korban. Jangan karena syahwat politik, memberhentikan mereka ditengah jalan. Jahat kali la ini," sindir Yupet lagi.

Coba simak bahasa kutipan di atas, baca seolah olah anda ada di hadapan Hendri Yupet, lagi wawancara anda pasti ketawa.

Dapat ditelisik, Hendri Yupet, ini adalah pribadi yang pendiam, dan tidak vokal di media elektronik selama ini. Biasanya untuk mengisi cerpen buatan kubu beringin tua ini adalah Sutoyo, namun, karena saat ini masuk sebagai kontestan kandidat Balon Wabup, micropon diserahkan pada Hendri Yupet.

Dapat disimpulkan bahwa Hendri Yupet tidak melihat data terlebih dahulu, asal cuap saja dan bicara karena kepentingan politik saja.

#Bupati Kuansing #Suhardiman Amby #Datuk Panglimo Dalam #H Mukhlisin #Ketua KUD Langgeng