Bangkinang – Suasana ketegangan melanda lingkungan Rumah Dinas Bupati Kampar diduga usai insiden beberapa waktu yang lalu melibatkan sejumlah petugas Satpol PP piket dengan sosok politisi Perindo yang disebut-sebut sebagai orang dekat Bupati Kampar, berinisial Haji E.
Petugas Satpol PP yang bertugas saat itu, dengan nama samaran Buyuong, mengaku mendapat bentakan dari Haji E hanya karena terlambat membuka portal pagar rumah dinas. Insiden tersebut membuat para petugas merasa tertekan dan khawatir akan ancaman mutasi.
"Tak tahu nasib kami, Bang. Mungkin kami akan dimutasi ke tempat lain. Belum sempat kami bertanya apakah sudah ada janji dengan Bapak, tapi kami langsung dibentak. Katanya, ‘Saya berhentikan kalian semua nanti, ndak tau kalian siapo den, minta berhenti atau saya pindahkan kalian semua nanti. Lambat kali kalian buka pagar,’” ujar Buyuong menirukan ancaman Haji E.
Belakangan diketahui bahwa Haji E merupakan Ketua Relawan Bupati Kampar, Ahmad Yuzar. Ia disebut-sebut sebagai sosok penting dalam perjalanan politik Bupati Kampar, termasuk dalam hal dukungan finansial.
Seorang tokoh masyarakat Kampar yang enggan disebutkan namanya menyebut bahwa Haji E memiliki peran besar dalam kesuksesan Yuzar menjadi Bupati.
"Beberapa waktu lalu ruko pribadinya dipakai untuk posko pemenangan dan uang juga banyak dibantu olehnya," ungkap sumber tersebut.
Tidak hanya berdampak pada petugas Satpol PP, tekanan juga dirasakan sejumlah Kepala Dinas (Kadis) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kampar. Kabar beredar, diduga Haji E telah mencatat nama-nama pejabat yang dianggap tidak loyal terhadap kepemimpinan Yuzar.
“Kadis-kadis sudah dicatat. Mana yang tidak mendukung Yuzar, sudah masuk dalam daftar mutasi bahkan didemosi oleh Haji E,” lanjut sumber.
Situasi ini menimbulkan keresahan di kalangan birokrat Kampar, terutama dengan bayang-bayang ancaman mutasi yang bisa datang sewaktu-waktu dari lingkaran dalam kekuasaan.
(red)
#Ordal Bupati Kampar #Arogansi Timses