PEKANBARU — Situasi politik di Kabupaten Kampar kian memanas. Setelah konflik internal di pemerintahan mencuat, kini beredar luas kabar bahwa Bupati Kampar Ahmad Yuzar tengah diintai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan suap perizinan pabrik kelapa sawit (PKS) serta isu kutipan uang dari sejumlah pejabat eselon II. Informasi tersebut beredar cepat di kalangan pemerintahan, tokoh masyarakat, hingga pelaku usaha.
Dugaan bahwa KPK sedang melakukan penelusuran awal semakin menguat setelah seorang pemilik rental mobil di Pekanbaru mengaku bahwa lima unit mobil miliknya disewa oleh tim KPK. Menurutnya, pemesanan dilakukan beberapa hari lalu dengan tujuan pemakaian di wilayah Kabupaten Kampar.
Ia menyebut ciri-ciri penyewanya sangat formal, seluruh proses dilakukan rapi, dan agenda penyewaan bersifat rahasia. Informasi ini membuat spekulasi publik makin berkembang bahwa lembaga antirasuah memang sedang bekerja di lapangan.
Sumber-sumber internal pemerintahan Kampar juga menyebut adanya pergerakan ‘orang pusat’ yang diduga sedang mengumpulkan data terkait proses perizinan PKS serta dugaan setoran dari pejabat tertentu. Meski belum ada langkah resmi maupun pernyataan terbuka dari KPK, kabar tersebut menciptakan kegelisahan di lingkungan birokrasi Kampar.
Di tengah berkembangnya isu ini, warga Kampar dari salah satu surau suluk di kawasan Kampar Kiri menggelar doa bersama untuk Bupati Ahmad Yuzar. Mereka memanjatkan harapan agar pemimpin daerah itu dijauhkan dari musibah dan tidak terseret dalam operasi tangkap tangan (OTT).
Doa dipimpin oleh seorang guru suluk yang menilai bahwa situasi Kampar saat ini “sedang diuji”, dan pemimpin membutuhkan keteguhan batin agar tidak tergelincir ke perbuatan yang dapat mencederai amanah rakyat.
Salah seorang jamaah menyebut bahwa doa bersama itu dilakukan berdasarkan keprihatinan masyarakat terhadap kondisi pemerintahan. Menurutnya, doa bukan hanya bentuk dukungan spiritual, tetapi juga peringatan moral agar pemimpin tetap menjaga integritas.
Sementara itu, pejabat-pejabat yang disebut-sebut dimintai uang membantah keras keterlibatan dalam praktik setoran. Namun beberapa sumber lain menyebut tekanan dan dinamika internal Pemkab Kampar memang semakin tajam sejak persoalan tunda bayar, polemik evaluasi jabatan, hingga mundurnya Sekda Hambali yang sebelumnya mengkritik kepemimpinan Bupati.
Hingga berita ini diterbitkan, KPK belum memberikan keterangan resmi terkait rumor yang beredar. Bupati Ahmad Yuzar juga belum memberikan tanggapan, meski upaya konfirmasi terus dilakukan oleh awak media. Diamnya pihak terkait membuat isu semakin liar, sementara masyarakat menunggu kejelasan agar kegaduhan tidak terus meluas.
Dengan munculnya berbagai kabar dan indikasi pergerakan tim antirasuah, publik menilai perlu adanya langkah tegas, transparansi, serta pernyataan resmi untuk memastikan arah pemerintahan Kampar tetap berada di jalur yang benar.
Doa dari surau suluk menjadi cerminan bahwa masyarakat tidak hanya mengawasi, tetapi juga berharap pemimpinnya selamat dari fitnah maupun perbuatan yang dapat menjerat secara hukum. (jk)
#Bupati Kampar #KPK OTT