Kampar — Ketertiban negara kembali diganggu oleh manuver kotor para pemain kebun ilegal di Kabupaten Kampar. Puluhan orang yang diduga digerakkan oleh PH CV. Makmur Jaya Sentosa melakukan aksi premanisme terbuka di lahan yang telah resmi disegel dan berada dalam pengelolaan KSO Agrinas bersama Kelompok Tani Kampar Jaya Bersama.
Insiden terbaru terjadi di Desa Padang Mutung, Kecamatan Kampar. Karyawan yang diduga diarahkan oleh kuasa hukum CV. Makmur Jaya Sentosa dengan sengaja melakukan tindakan provokatif, merusak properti KSO, merusak plang Satgas, mengancam penerima KSO, bahkan dengan nekat mengangkut buah sawit dari lahan yang telah ditetapkan negara sebagai objek KSO.
Lebih parah lagi, pola lama kembali dimainkan: pihak Jimmy, yang selama ini disebut-sebut sebagai pemilik kebun ilegal tersebut, diduga mengerahkan puluhan karyawan termasuk ibu-ibu untuk menghadang dan mengintimidasi kelompok tani agar mereka tidak dapat mengelola kebun sesuai mandat negara. Modus ini dinilai sebagai upaya sistematis untuk menciptakan kekacauan dan menghalangi program penataan kembali aset negara.
Sementara itu, Kelompok Tani Kampar Jaya Bersama telah resmi melayangkan Laporan Pengaduan ke Polres Kampar, menuntut tindakan tegas terhadap provokasi yang dinilai sudah melewati batas dan jelas-jelas mengganggu kepentingan negara.
“Ini bukan lagi sekadar konflik kebun. Ini sudah menyangkut martabat negara, penegakan hukum, dan marwah Satgas,” tegas Alfikri, pendamping hukum kelompok tani.
Publik kini menunggu langkah nyata aparat penegak hukum. Sebab jika praktik premanisme ini dibiarkan, maka kelompok mafia kebun ilegal semakin berani menantang negara, sementara penerima KSO yang sah justru terus menjadi korban intimidasi.
Negara tak boleh kalah hukum harus berdiri tegak di Padang Mutung. Letupan konflik ini menjadi ujian, apakah kepentingan negara benar-benar dilindungi, atau justru dikalahkan oleh permainan kotor mafia perkebunan***tim
#KSO Agrinas Riau #Kebun Jimmy