Pekanbaru, - Pasca inspeksi mendadak yang dilakukan oleh Komisi III DPRD Kota Pekanbaru yang diketuai oleh Niar Erawati, Kepemimpinan RSD Madani dibawah komando dr. Khairul Ray. M.K.M (dr.rey) lagi-lagi membuat kebijakan yang disinyalir merugikan Pegawai Non ASN (Honorer) yang bekerja di Rumah Sakit milik Pemerintah Kota Pekanbaru tersebut.
Melalui jabatan yang dimilikinya, dr. Rey merombak posisi sejumlah Pegawai Non ASN dengan tanpa mempertimbangkan kompetensi dan latar belakang pendidikannya.
Bahkan ada sejumlah Pegawai Non ASN tersebut yang awalnya ditugaskan sebagai tenaga administrasi kemudian digeser menjadi petugas keamanan (security).
"Iya, Kami ditugaskan menjadi security Rumah Sakit sedangkan kontrak kami dibuat sebagai tenaga administrasi" Ujar Narasumber yang tidak mau disebutkan namanya.
Menilik aturan terkait status kepegawaian di lingkungan instansi pemerintah pusat dan daerah, pada Surat Menpan-RB No: B/185/M.SM.02.03/2022 disebutkan bahwa " Dalam hal instansi pemerintah membutuhkan tenaga lain seperti pengemudi, tenaga kebersihan, dan satuan pengamanan dapat dilakukan melalui outsourcing oleh pihak ketiga dan status outsourcing tersebut bukan merupakan tenaga honorer.
Di dalam aturan lain juga menyebutkan (Peraturan Kapolri nomor 4 tahun 2020) bahwa "Anggota Satpam adalah petugas pengamanan swakarsa yang direkrut, dilatih, memiliki KTA dan status ketenagakerjaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa dr. Rey selaku Plt RSD Madani tidak paham akan aturan kepegawaian dan bahkan dianggap tidak cakap mengelola sebuah Rumah Sakit yang notabene-nya Rumah Sakit Plat Merah. Yang lebih parahnya lagi berani menentang aturan yang sudah dibuat Kapolri dan Menteri Pan-RB.
Hal ini tentu menambah daftar panjang polemik yang terjadi di RSD Madani dibawah kepemimpinan dr. Rey selama beberapa bulan menjabat. Dimulai dari pemberhentian honorer atas nama dr. Raja Nona Millani MARS di tanggal 8 Oktober 2024, Dugaan penyalahgunaan anggaran BLUD RSD Madani, dan baru baru ini juga viral adanya penelantaran pasien dan lambannya pelayanan di IGD atas nama (alm) Lolya Saputra Siregar yang akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.**mdn
#Skandal RS Madani #Dirut Rs Madani Mengulah lagi