Teluk Kuantan - Masyarakat Inuman kembali mengeluh soal aktivitas PT. Gemilang Sawit Lestari (GSL). Kali ini disampaikan oleh tokoh pemuda Inuman, Herika Putra. Tokoh pemuda tersebut mengeluhkan soal kondisi jalan yang semakin rusak akibat aktivitas PT. GSL. Hal tersebut disampaikan Herika saat ditemui setelah mengadukan persoalan ini kepada dinas terkait pada Jumat (23/2).
PT.GSL yang berada di kecamatan Inuman sering menjadi bahan pembicaraan dikalangan masyarakat. Baik itu terkait persoalan limbah, persoalan pekerja Lokal dan belakangan persoalan jalan. Terkait permasalahan PT. GSL ini, Herika Putra yang biasa disebut Bung "HP" ini kembali bersuara karena PT. GSL tidak pernah mengindahkan keluhan dari masyarakat Inuman.
"Sejak awal permasalahan PT.GSL ini dengan masyarakat sudah sering kita suarakan, bahkan sampai kita adukan ke DPRD Provinsi Riau dulunya," tegas Herika.
Lebih lanjut Bung HP menduga PT. GSL merupakan perusahaan yang tidak memperhatikan lingkungan sekitar tempat perusahaan melakukan aktivitas, salah satunya akses jalan.
"Jalan Akses PT.GSL itu hanya sebagian yang diganti rugi, selebihnya punya masyarakat. Saya membaca disalah satu media. Apa yang disampaikan Agus yang katanya humas perusahaan tersebut, terkait jalan tidak ada permasalahan. Apanya yang tidak ada masalah, kalau tidak tau sejarah gak usah komentar. Kasian tu masyarakat mau ke kebunnya aja gak bisa, mau bawa hasil kebunnya tidak bisa," tambah Bung HP.
Lebih lanjut, Heripa juga menyampaikan ada pihak PT.GSL yang sering mengancam masyarakat jika memberikan laporan terkait persoalan PT.GSL dengan masyarakat.
"Semalam saya juga dapat telpon, ada yang nelpon orang dari PT.GSL ke masyarakat. Memberi ancaman akan memberhentikan kerja keluarga yang melapor atau menyebarkan. Cukup luar biasa saya menilai ancaman seperti ini, bagak kayanya ni orang," ucap Herika.
Herika berpesan dan saya sampaikan sama masyarakat tidak perlu takut. Jika ada lagi ancaman seperti itu baik dari orang PT.GSL atau Orang yang berkepentingan disana, mohon direkam, biar kita laporkan.
Sementara itu, tokoh masyarakarat urang godang 4 (empat) koto diulak, Datuk Arpan, juga membenarkan asal usul jalan yang dilewati PT.GSL.
"Jalan PT.GSL yang digantu rugi hanya 2 M Ke Kiri dan 2M ke Kanan, Sedang ditengah tengah adalah punya masyrakat," ungkap Datuk Arpan.
Saat dikonfirmasi ke salah seorang masyarakat desa Lebuh Lurus yang tinggal disekitaran akses jalan PT.GSL yang tidak mau disebutkan namanya merasa keberatan dengan kondisi jalan saat ini.
"Jalan PT.GSL sudah seperti lumpur, susah kami mau ke kebun, kalau tidak diperbaiki kami pagar aja lagi, ditengah-tengah kan masyarakat yang punya," tegasnya.
#Masyarakat #Sawit